Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pabrik Batu Tanjung kurangi pengangguran

pabrik batu tanjung
Siang hari yang terik selalu dihiasi bunyi mesin pabrik batu di kampungku. He hee.. pabrik, aku lebih suka menyebutnya pabrik, karena perusahaan kecil ini juga telah mampu menyedot karyawan yang ternyata mampu mengurangi angka pengangguran di dukuh Tanjung, Punduhsari, Manyaran, Wonogiri. Memang pabrik kecil ini hanya mampu menarik 6 orang yang untuk pengoperasiannya. Tetapi, kita ambil sisi positifnya saja, bahwa sebuah pabrik batu kecil saja mampu menarik 6 buah karyawan, bagaimana jika ada 2, 3, 4 atau mungkin 10 pabrik? Wah tentunya kampungku tak ada lagi pengangguran.

Pabrik ini dibangun beberapa tahun yang lalu oleh Bp. Suyatno yang waktu itu masih menjabat Sekretaris Desa di Desa Pagutan Kecamatan Manyaran kab. Wonogiri. Pertama pabrik ini berdiri telah menyedot puluhan karyawan, tetapi karena mungkin permodalan yang kurang sehingga pabrik ini hampir pailit. Terkadang beroperasi, terkadang berhenti.

Setelah Bp. Suyatno pensiun ternyata tak menyurutkan semangatnya untuk tetap menghidupkan pabrik ini. Beliau Bp. Suyatno adalah salah satu tokoh masyarakat kami yang terbilang ulet dan tak kenal lelah. Dengan berbagai kendala berat yang dihadapi justru menjadikannya semakin kuat untuk membuat pabrik ini tetap beroperasi. Berbagai masalah satu-persatu diselesaikannya sendiri. Sehingga, pabrik batu kecil ini tetap mampu beroperasi meski belum seperti yang diharapkan.
Pabrik batu kecil ini mampu menggaji karyawannya perhari rata-rata 35.000 rupiah yang diberikan setiap hari Sabtu sore. Dengan gaji ini, ternyata para karyawan telah mampu menghidupi keluarganya. Meski semua kebutuhan belum mampu terpenuhi secara maksimal.

Produksi yang dihasilkan pabrik batu ini adalah batu ubin dengan berbagai ukuran, yang rata-rata pesanan datang dari Bali. Berikut beberapa gambar yang saya ambil, maaf, gambarnya agak kurang jelas karena kamera yang digunakan hanyalah kamera HP.


Pabrik batu ini juga dilengkapi dengan pembuangan limbah. Bak limbah ini dikuras seminggu sekali yang biasanya dikuras oleh dua orang (diluar karyawan harian) dengan upah tertentu. Nah, berarti pabrik ini telah mampu menarik karyawan lagi, meski hanya seminggu sekali.

Dari sekilas tentang pabrik batu kecil di atas saya selalu berfikir. Andaikan para perantau yang telah sukses diperantauan sudi menginvestasikan sebagian hartanya untuk membantu memasok modal, atau mungkin membuat lapangan kerja baru entah apapun produksinya, saya yakin kampungku yang kecil ini sedikit-demi sedikit perekonomiannya akan meningkat.

Mungkin banyak orang berpikir, usaha dikampung pastilah sulit karena berbagai hal yang mempengaruhi.  Antara lain karena kampung jauh dari keramaian kota yang menjadikan orang akan lama mengenal keberadaan sebuah usaha/perusahaan.

Tetapi, menurut saya pribadi, dengan kemajuan media internet hal ini bukanlah merupakan suatu kendala yang tak dapat dicari solusinya. Dengan media internet seperti blog yang saya buat ini, nusantara akan mengenalnya, bukan hanya nusantara, bahkan dunia pun akan tahu. Itu hanyalah impian yang muncul dari pemikiran saya. Kalaupun kebetulan ada rekan kelahiran dukuh Tanjung yang sukses diperantauan dan menemukan blog ini, saya berharap semoga sudi memberikan motivasi atau bahkan memberikan investasinya untuk kemajuan dukuh kita tercinta ini.

Post a Comment for "Pabrik Batu Tanjung kurangi pengangguran"