Hujan pertama membawa angin
Musim penghujan telah tiba. Dukuh Tanjung siang tadi diguyur hujan meski tak begitu deras. Namun sayangnya, guyuran hujan membawa serta angin kencang yang sempat mengagetkan warga sekitar. Saya sendiri waktu itu sedang tidur tak ayal lari keluar tanpa menunggu lama.
Kejadian ini terjadi tadi siang tanggal 15 Oktober 2012, pukul 14.00 WIB. Hampir 5 menit guyuran air hujan membawa angin menyelimuti dukuh kecilku ini. Banyak warga berteriak karena melihat angin yang sempat mengoyak-ngoyak pohon. Tak ada warga yang di dalam rumah, semua berada di teras untuk berjaga-jaga kalau-kalu ada sesuatu yang tak diinginkan.
Setelah hampir 5 menit berlalu, menit terakhir hujan angin ini pun membawa bencana kecil. Sebuah pohon di depan rumah saya terkoyak patah dahannya. Dahan tersebut dibawa angin hingga beberapa meter ke arah utara, tepat jatuh di jalan depan rumah saya.
Terdengar teriakan ketika hujan angin mendekati menit terakhir. Tadinya saya kira teriakan itu hanya do'a-doa yang keluar dari mulut warga, saya tak begitu memperhatikannya. Namun, setelah hujan reda saya mencoba berkeliling ke tempat tetangga sekitar, astagfirullah, ternyata teriakan tadi adalah teriakan cemas tetangga saya karena cubungan rumahnya terbawa angin.
Rumah itu adalah milik Bp. Widodo. Untung saja hujan angin tadi tak bertambah lama, jika lebih lama mungkin kejadiannya akan semakin parah. Cubungan rumah yang terbuat dari seng dan beberapa genting Pak Widodo berserakan akibat terkena hujan angin tadi. Air hujan pun masuk ke rumah. Beberapa warga bergotong royong memperbaiki atap rumah bapak Widodo tersebut.
Semoga kejadian ini tak akan terjadi lagi. Datanglah musim penghujan, tetapi jangan rusak kampung halamanku dengan kejamnya sikapmu.
Post a Comment for "Hujan pertama membawa angin"